The 9 Golden Habits for Brighter Muslim

Masa depan seseorang dibentuk oleh kebiasaannya.

Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk berjuang dengan sungguh-sungguh di jalan-Nya. Saya mendapati diri saya masih banyak bersantai dan melakukan perbuatan yang sia-sia, masih jauh dari sifat mukmin yang sukses, salah satunya mampu menghindarkan diri dari perbuatan yang sia-sia.

Tentu ada alasan mengapa Rasulullah Saw. menyuruh kita mengkhatamkan Al-Quran dalam sebulan. Perasaan dan pikiran kita sangat dipengaruhi oleh apa-apa yang kita berikan padanya lewat indra-indra kita, khususnya penglihatan dan pendengaran. Al-Quran yang kita baca berulang-ulang setiap hari besar sekali pengaruhnya. Perasaan dan pikiran menjadi positif, amal perbuatan yang dihasilkan akhirnya juga positif.

Di dunia hidup mulia, di akhirat menjadi penghuni surga. Tidak ada impian yang lebih besar daripada hal itu bagi seorang mukmin. Tak terkecuali saya.

Kegemilangan bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba, melainkan akumulasi langkah-langkah kecil yang positif dan dilakukan terus-menerus.

sebulan;
5. kebiasaan membaca buku 1 jam per hari;
6. kebiasaan pertemuan (mengaji, bertemu dengan orang-orang sukses dan saleh) minimal sekali dalam seminggu.

Dari hal yang saya tulis terlahir enam kebiasaan:
1. kebiasaan shalat berjemaah pada awal waktu, shalat Tahajud, dan shalat Dhuha;
2. kebiasaan puasa pada hari putih/Senin-Kamis;
3. kebiasaan zakat, infak, dan sedekah;
4. kebiasaan membaca Al-Quran setiap hari dan tamat (khatam) minimal sekali dalam

Allah Swt. dan Rasul-Nya memberikan tuntunan bagaimana seharusnya kita beraktivitas, tetapi sering saya tidak menjalaninya.

Dari hal yang saya tulis terlahir enam kebiasaan:

1. kebiasaan shalat berjemaah pada awal waktu, shalat Tahajud, dan shalat Dhuha;

2. kebiasaan puasa pada hari putih/Senin-Kamis;

3. kebiasaan zakat, infak, dan sedekah;

4. kebiasaan membaca Al-Quran setiap hari dan tamat (khatam) minimal sekali dalam sebulan;

5. kebiasaan membaca buku 1 jam per hari;

6. kebiasaan pertemuan (mengaji, bertemu dengan orang-orang sukses dan saleh) minimal sekali dalam seminggu

Pikiran merupakan alat ukur manusia untuk memilih sesuatu yang dinilainya lebih baik dan menjamin masa depan dirinya dan keluarganya. Pikiranlah yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya, sekaligus kelebihan utamanya.