GASTAPU 65: PKI, Aidit, Soekarno, dan Soeharto

Karena itu, bisalah dipahami juga kalau hal-hal yang ingin dilupakan kadangkadang datang begitu saja untuk bermain dalam ingatan atau bahkan mungkin mengganggu rasa ketenangan

—“Yesterday is history, tomorrow is a mistery, but today is a gift, that’s why it is called the present”.

Karena itu, bisalah dipahami juga kalau hal-hal yang ingin dilupakan kadangkadang datang begitu saja untuk bermain dalam ingatan atau bahkan mungkin mengganggu rasa ketenangan

Kalau saja dunia sastra boleh dipakai sebagai analogi, maka tidaklah terlalu berlebih-lebihan kalau dikatakan bahwa nation formation adalah periode romantik dalam sejarah bangsa. Inilah saatnya ketika keindahan alam dinyanyikan sebagai milik bersama dan keberanian melawan segala corak penistaan dari luar didendangkan sebagai pancaran dari tradisi kepahlawanan bangsa. dalam suasana inilah, segala bentuk keragaman dan corak hambatan dan bahkan ancaman yang menghadang direlatifkan menjadi milik dan pengalaman sesama anak bangsa. dalam suasana romantik inilah, negara-bangsa yang diidamidamkan akhirnya terwujud juga. Tetapi

dalam suasana inilah, segala bentuk keragaman dan corak hambatan dan bahkan ancaman yang menghadang direlatifkan menjadi milik dan pengalaman sesama anak bangsa.

Kalau saja dunia sastra boleh dipakai sebagai analogi, maka tidaklah terlalu berlebih-lebihan kalau dikatakan bahwa nation formation adalah periode romantik dalam sejarah bangsa. Inilah saatnya ketika keindahan alam dinyanyikan sebagai milik bersama dan keberanian melawan segala corak penistaan dari luar didendangkan sebagai pancaran dari tradisi kepahlawanan bangsa.

“Yesterday is history, tomorrow is a mistery, but today is a gift, that’s why it is called the present”.